1Tekno – Mekari, perusahaan solusi digital terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merilis hasil riset berjudul ‘Kesiapan Bisnis di Indonesia untuk Mengadopsi Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)’. Riset ini mengungkap tiga tingkat kesiapan perusahaan di Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI yang semakin penting.
Pengumuman riset ini dilakukan dalam acara Mekari Conference 2023, sebuah konferensi teknologi tahunan yang menghadirkan pakar, pebisnis, dan para profesional dari berbagai industri untuk membahas peran teknologi dalam dunia bisnis.
Mekari Conference tahun ini mengusung tema ‘Digital Reinvention for Tomorrow’s Business’ dan digelar pada tanggal 7 September 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten.
Suwandi Soh, CEO Mekari, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan pada kuartal pertama 2023, perusahaan-perusahaan di Indonesia telah intensif dalam melakukan transformasi digital. Transformasi ini dianggap sebagai landasan utama untuk mengadopsi teknologi mutakhir di masa depan, yakni kecerdasan buatan (AI).
“Kecerdasan buatan akan mengubah cara operasional perusahaan dengan membawa sejumlah manfaat, mulai dari otomatisasi hingga peningkatan produktivitas,” ujar Suwandi.
Ia juga menekankan bahwa perusahaan-perusahaan, baik yang berskala UMKM maupun besar, harus mempersiapkan diri dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) agar dapat memanfaatkan AI untuk kemajuan bisnis mereka di tengah revolusi industri 4.0.
Berdasarkan riset Mekari, tingkat kesiapan perusahaan dalam mengadopsi teknologi AI dapat diukur melalui tiga level implementasi teknologi saat ini.
Di level pertama, perusahaan telah menggunakan minimal satu solusi digital untuk meningkatkan produktivitas dalam satu aspek atau aktivitas bisnis utama. Sebanyak 95 persen bisnis menengah dan besar di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya berada pada level ini.
Di level kedua, perusahaan tidak hanya menggunakan solusi digital, tetapi juga mengintegrasikannya ke dalam beberapa aspek atau operasi bisnis untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Dari perusahaan-perusahaan yang sudah mencapai level pertama ini, sekitar 35 persen berhasil naik ke level kedua.
Sementara di level ketiga, perusahaan telah berhasil membentuk ekosistem teknologi dengan menggabungkan dua faktor kunci, yakni infrastruktur teknologi dan budaya perusahaan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pertumbuhan bisnis. Dari perusahaan-perusahaan yang telah mengimplementasikan berbagai solusi digital di level kedua, sekitar 62 persen berhasil mencapai level ketiga ini.
Suwandi menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan ekosistem teknologi yang matang memiliki pertumbuhan laba yang 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis yang hanya mengintegrasikan solusi digital.
“Perusahaan-perusahaan pada level ketiga memiliki potensi besar untuk mengadopsi AI, yang akan berjalan di atas ekosistem teknologi yang telah mereka bangun. Mereka juga dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk meningkatkan penggunaan teknologi, khususnya AI, demi mencapai pertumbuhan bisnis yang tinggi,” katanya.
Ia juga menyarankan bahwa perusahaan yang berminat untuk mengadopsi AI sebaiknya memprioritaskan area bisnis mana yang akan menggunakan AI untuk pertama kalinya, lalu mempersiapkan sumber daya, baik dari segi teknologi maupun SDM, yang diperlukan untuk mengoperasikan teknologi berbasis AI.
Terakhir, Suwandi menekankan pentingnya bermitra dengan penyedia teknologi yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam membantu perusahaan melakukan transformasi digital untuk kelangsungan bisnis.
Mekari telah merilis Mekari Airene, sebuah solusi bisnis berbasis AI yang membantu meningkatkan efisiensi komunikasi dan analisis data dalam operasi bisnis. Solusi ini diharapkan dapat membantu perusahaan di Indonesia dalam mengadopsi kecerdasan buatan dengan lebih lancar.